Sabtu, 29 Januari 2011

AREMA INDONESIA




Bicara tentang AREMA INDONESIA yang dahulunya bernama AREMA MALANG, Arema indonesia atau Arema malang adalah sebuah klub sepakbola yang berada di kota Malang, Jawa timur, Indonesia. Sedangkan Arema sendiri berdiri pada tanggal 11 Agustus 1987. Asal kalian tahu Arema memiliki julukan " SINGO EDAN " siapa yang orang di indonesia yang tidak tahu singo endan pasti semuanya mengetahui kalo " SINGO EDAN itu AREMA " , Arema juga memiliki suporter yang SANGAT SUPER FANATIC di indonesia yaitu AREMANIA dan AREMANITA, Aremania dan Aremanita bukan hanya berada di kota malang saja tapi banyak juga yang berasal dari seluruh mancanegara bahkan aremania juga memiliki suporter di luar negeri contohnya di amerika,inggris,australia dan juga mesir ( http://www.youtube.com/watch?v=rT37jnny3uA&feature=related ) Aremania juga menjadi bagian penting sebagai media berpromosi, sekaligus potensi pengembangan bisnis. Aremania juga menjunjung tinggi sportifitas, hingga dinobatkan sebagai kelompok supporter terbaik di Indonesia oleh PSSI ( Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia).

oh iya apa kalian tahu siapa pendiri AREMA? nah perlu kalian ketahui kalau Pendiri Arema adalah almarhum Mayjen TNI ( Purn) Acub Zainal, seorang jenderal yang kebetulan menjabat pengurus administrator Galatama dan Ketua III PSSI era Ketua Umum Syarnubi Said.cub tertarik mendirikan sebuah klub, setelah bertemu dengan Ovan Tobing, Humas Persema ( Persatuan Sepakbola Malang) – klub sepak bola yang dibiayai Pemerintah Kota Malang, untuk menonton laga Persema lawan Perseden Denpasar era tahun 80-an di Stadion Gajayana. Penonton saat itu memenuhi tempat duduk Stadion Gajayana Malang. Melihat antusiasme penonton, Acub minta Ovan Tobing mendirikan sebuah klub bola.

Bersama putera Sang Jenderal, Lucky Acub Zainal, Ovan Tobing serius mendirikannya. Untuk mendapatkan sejumlah pemain, keduanya bertemu dengan Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘ 86, sebuah klub sepak bola lokal yang kebetulan sedang dihimpit kesulitan dana, namun memiliki sejumlah pemain yang cukup tangguh. Lantas, Acub Zainal bersama putranya mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono SH–almarhum–No 58. Dari pendirian bulan Agustus itu muncul ide membuat logo tim, dipilihlah simbol Singa yang identik dengan Leo sesuai horoscop bulan kelahirannya,

ini adalah beberapa prestasi dan penghargaan yang di torehkan Arema sejak 11 Agustus 1987 - sekarang ;
Prestasi

* 1992 Runner up Piala Galatama
* 1992/1993 Juara Galatama XII
* 2004 Juara Divisi Satu Liga Indonesia
* 2005 Juara Piala Indonesia
* 2006 Juara Piala Indonesia
* 2007 Arema Junior Juara Liga Remaja Nasional Piala Soeratin U-18
* 2008 Runner Up Piala Gubernur Jatim
* 2009/2010 Juara Liga Super Indonesia
* 2010 Runner Up Piala indonesia

Penghargaan

* 2006 Tabloid Bola Best Team Award
* 2007 Tabloid Bola Best Team Award

Liga Champions Asia
* 1993/94 Asian Club Championship (tidak lolos ke babak 6 besar setelah kalah agregat 3-6 dari Thai Farmers Bank Thailand)

* 2006 AFC Champions League (dicoret karena PSSI lalai mendaftarkan peserta AFC Champions League)

* 2007 AFC Champions League (gagal lolos dari babak penyisihan karena hanya menempati urutan ke-3)
* 2011 AFC Champions League

itulah sekilas tentang Arema...

Minggu, 16 Januari 2011

PSSI Tidak Tekan Riedl!






Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl sudah menegaskan tidak akan menarik pemain dari Liga Primer Indonesia (LPI). PSSI pun mengklarifikasi tidak pernah memberi tekanan pada sang pelatih untuk mengambil keputusan tersebut.

Ya, Riedl enggan mengambil risiko dengan merekrut pemain yang berlaga di LPI, untuk melengkapi skuadnya di pra-Olimpiade 2012 dan SEA Games 2011. Adalah dua bintang Persema Malang, yakni Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey Kurniawan, yang kerap disebut-sebut terancam posisinya di timnas.

Seperti diketahui, Riedl mempercayakan Bachdim memperkuat Garuda Merah Putih sepanjang gelaran AFF Suzuki Cup 2010, Desember lalu. Kini, nama striker keturunan Belanda tercantum dalam daftar seleksi timnas untuk SEA Games. Namun, Riedl hanya akan menggunakan servisnya jika Bachdim keluar dari Persema dan kembali ke LSI.

Sekjen PSSI Nugraha Besoes mengungkapkan, PSSI tidak pernah mempengaruhi Riedl dalam mengambil keputusan tersebut. Menurutnya, pelatih asal Austria sangat memahami aturan yang berlaku.

"PSSI tidak pernah menekan Riedl. Dia bilang sendiri kalau dia memahami aturan yang ada dan berlaku sama di negaranya," ujar Nugraha, saat ditemui di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Kamis (13/1/2011).

Seleksi timnas gelombang tiga untuk skuad SEA Games akan bergulir 15-17 Januari mendatang. Tentunya, Bachdim masih mengantongi kesempatan membela Garuda di pesta olahraga Asia Tenggara, November 2011 mendatang, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.

Bek Timnas U-23 Harus Jangkung




Pemain sayap wajib mempunyai kecepatan dan mampu duel satu lawan satu.

Sejumlah kriteria ditetapkan pelatih tim nasional Indonesia Alfred Riedl dalam membentuk timnas U-23 yang akan diterjunkan dalam pertandingan pra Olimpiade 2012 dan SEA Games 2011.

Selain faktor disiplin, postur tubuh dan skill masuk dalam penilaian Riedl. Menurut asisten pelatih Wolfgang Pikal, Riedl hanya memilih pemain muda dengan kualitas bagus. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan Riedl.

“Semua pemain harus berkualitas, dan yang pasti mempunyai disiplin tinggi. Untuk posisi kiper dan pemain belakang, pemain harus mempunyai postur tubuh yang tinggi,” ungkap Pikal.

“Sedangkan di sektor sayap dibutuhkan pemain dengan kecepatan dan mampu duel satu lawan satu.”

Sisi pertahanan sepertinya menjadi perhatian serius dari Riedl. Dari latihan seleksi gelombang ketiga ini, Riedl menerapkan latihan game yang difokuskan pada sektor belakang. Tujuh pemain berkarakter menyerang menghadapi lima pemain belakang dan satu kiper.

Sarapan Pagi Tak Muncul, Pemain SP Dicoret


Pencoretan terhadap Fendry Mofu semata karena masalah indispliner.

Pelatih tim nasional Alfred Riedl kembali memperlihatkan ketegasannya terhadap pemain yang bersikap indispliner. Riedl mencoret gelandang Semen Padang Fendry Mofu dari seleksi timnas U-23 gelombang ketiga yang dimulai hari ini.

Fendry sebetulnya sudah muncul di hotel penginapan para pemain yang mengikuti seleksi usai memperkuat klubnya menghadapi Pelita Jaya dalam lanjutan Superliga Indonesia. Namun, ia tidak muncul ketika sarapan pagi dan latihan.

“Mofu keluar. Dia saya coret karena masalah kedisiplinan. Dia tidak mengikuti sarapan dan latihan pagi. Tidak ada keterangan tentang dia,” tegas Riedl.

Riedl tidak menerima alasan Fendry yang menyatakan dirinya sakit. Alasan Fendry itu diungkapkan kepada rekannya. Namun Fendry tidak memberitahukan kondisinya kepada staf pelatih maupun manajemen timnas.

Dalam kesempatan itu, Riedl juga menyatakan masih menunggu tiga pemain yang belum mengikuti seleksi gelombang ketiga, yakni gelandang Sriwijaya FC Mahadirga Lasut dan duo Persipura Jayapura Emmanuel Wanggai dan Stevie Bonsapia.

Riedl mengungkapkan, Dirga sudah menghubungi manajemen timnas U-23 mengenai keterlambatannya mengikuti seleksi. Sedangkan Wanggai dan Bonsapia sampai sekarang belum diketahui alasan keterlambatannya.

“Dia [Dirga] akan segera bergabung. Saya tidak tahu tentang Wanggai dan Bonsapia. Mereka sudah mendapat surat panggilan, tapi tidak ada kabar. Saat ini manajemen timnas masih mencoba berkomunikasi dengan manajemen Persipura,” jelas Riedl.

“Jika ini berkaitan dengan masalah kedisiplinan, gampang saja. Tidak disiplin, berarti keluar, sama seperti yang lainnya. Kita lihat saja nanti.”